makalah studi ulumul qur'an

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum W.W
Alhamdulillah, Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Hidayah, serta Inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Sejarah Dan Perkembangan Studi Ilmu Al-Qur’an. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat, dan keluarganya sebagai pencerah kehidupan manusia.
Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka penyusun mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar penyusun dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata,penyusun berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Wassalamu’alaikum W.W

                                                                                                                                                                                                                       



                                                                                                Wonosobo, 10 Maret 2017
                                                        
                                               
                                                                                                                                                                                                                                                                                                Penyusun



Daftar Isi

Kata pengantar ............................................................................................... 1
Daftar Isi ....................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 3
A.     Latar Belakang Masalah  .................................................................... 3
B.     Rumusan Masalah ............................................................................. 3
C.     Tujuan ............................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN  ............................................................................... 4-11
A.     Pengertian Ulum al-Qur’an................................................................. 4-5
B.     Metode dan orientasi pijakan Studi Al-Qur’an.................................... 5-6
C.     Ruang lingkup dan cabang studi Qur’an ............................................ 6-8
D.     Studi Qur’an Pada Masa Nabi, Sahabat dan Tabi’in ........................... 8-9
E.      Studi Qur’an Pada Masa Tabi’al Tabi’n Sampai Masa Modern .......... 9-11

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 12
A.     Kesimpulan ....................................................................................... 12
Daftar pustaka ............................................................................................... 13
Lampiran ....................................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kallamullah yang menjadi sumber ilmu bagi kaum muslimin, dan untuk memahami kandungan al-qur’an maka perlu memahami ilmu-ilmu al-qur’an agar supaya tidak membawa pemahaman yang keliru. Dalam studi ilmu qur’an mempunyai sejarah dan perkembangan dari masa nabi sampai masa modern. Sejarah dan perkembangan studi ilmu qur’an juga penting untuk diketahui dan dipelajari terutama bagi mahasiswa untuk memperluas ilmu pengetahuannya.

B.     Rumusan Masalah
a.       Apa Pengertian, Objek, Metode dan Oriantasi Pijakan Studi Qur’an ?
b.      Apa sajarah Ruang Lingkup Pembahasan dan Cabang Studi Qur’an ?
c.       Bagaimana Studi Qur’an Pada Masa Nabi, Sahabat dan Tabi’in ?
d.      Bagamana Studi Qur’an Pada Masa Tabi’al Tabi’n Sampai Masa Modern ?

C.     Tujuan
a.       Untuk mengetahui Pengertian, Objek, Metode dan Oriantasi Pijakan Studi Qur’an.
b.      Untuk Memahami sajarah Ruang Lingkup Pembahasan dan Cabang Studi Qur’an.
c.       Untuk mengkaji Studi Qur’an Pada Masa Nabi, Sahabat dan Tabi’in.
d.      Untuk mengkaji Qur’an Pada Masa Tabi’al Tabi’n Sampai Masa Modern.
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Metode dan orientasi pijakan Studi Al-Qur’an
          Allah tidak menjelaskan secara rinci tentang isi dalam al-Qur’an sehingga banyak lafadz al-Qur’an yang membutuhkan usaha penafsirannya, apalagi sering digunakan susunan kalimat yang singkat namun luas pengertiannya. Untuk itu diperlukan metode agar supaya kandungan atau isi dari al-Qur’an dapat dipahami dengan lebih tepat apa yang dimaksudkan, metode tersebut yaitu tafsir dan ta’wil al-Qur’an.
Menurut Badruddin al-Zarkasyi, tafsir ialah ilmu yang dengannya dapat dipahami kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan dengannya dapat dijelaskan makna-maknanya serta dikeluarkan hukum-hukum dan hikmah-hikmahnya.[1] Sedangakan yang dimaksud ta’wil menurut Ali al-Shabuniy yaitu memandang kuat sebagian dari makna-makna tertentu yang terkandung di dalam ayat al-Qur’an dari sekian banyak kemungkinan makna yang ada.[2]
Adapun perbedaan antara tafsir dan ta’wil yaitu :

No
Tafsir
No
Ta’wil
1
Pemakainnya banyak terdapat pada lafal-lafal dan mufradat
1
Penggunaannya lebih banyak pada makna-makna dan susunan kalimat
2
Jelas diterangkan dalam al-Qur’an dan hadist-hadist shahih
2
Kebanyakan diistimbathkan oleh ulama
3
Banyak berhubungan dengan riwayat
3
Lebih banyak berhubungan dengan nalar
4
Digunakan dalam ayat-ayat muhkamat (jelas, terang)
4
Digunakan dalam ayat-ayat mutasyibihat (samar, tidak jelas)
5
Bersifat menerangkan petunjuk yang dikehendaki
5
Menerangkan hakikat yang dikehendaki

B.     Ruang lingkup dan cabang studi Qur’an
Ulum al-Qur'an adalah mencakup semua aspek pembahasan dan kajian yang ada hubungannya dengan al-Qur'an. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa 'ulum al-Qur'an cabang-cabang dan cakupannya luas. Sehingga tidaklah berlebihan bila dikatakan, bahwa tidak ada satu pun dari sekian banyak ilmu dan keahlian manusia yang tidak terkait dengan al-Qur'an.
Di antara ruang lingkup pembahasan ilmu-ilmu al-Qur'an yang sekian banyak itu dapat dikemukakan beberapa di antaranya yaitu: 'Ilmu Mawathin al-Nuzul, 'Ilmu Tawarikh al-Nuzul, 'Ilmu Asbab al-Nuzul, 'Ilmu Qira’at al-Qur'an, 'Ilmu Tajwid al-Qur'an, ‘Ilmu al- Wujuh wa al-Nazha'ir, 'Ilmu al-Muhkam wa al-Mutasyabih/Ilmu Jidal al-Qur'an, 'Ilmu Musykilat al-Qur'an, 'Ilmu I’rab al-Qur'an, 'Ilmu Bada’i' al-Qur'an, 'Ilmu Tanasub al-Ayat wa al-Suwar, 'Ilmu I'jaz al- Qur'an, 'Ilmu Amtsal al-Qur'an, 'Ilmu Acjsam al-Qur’an, 'Ilmu Tafsir al-Qur’an, 'Ilmu Adab Titilawat al-Qur'an, dan lain-lain. Bahkan bila diperhatikan lebih jauh, ilmu-ilmu tersebut masih dapat dipilah- pilah lagi menjadi beberapa macam disiplin ilmu yang masing- masing mempunyai obyek kajian tersendiri.
Karena begitu luasnya runag lingkup kajian ilmu-ilmu al- Qur'an itu, sehingga Imam Badruddin al-Zarkasyi menandaskan: 
"bahwa ilmu-ilmu yang merupakan cabang dari 'ulum al-Qur'an itu tidak terhitung banyaknya ,..."  Apa yang dikemukakan oleh al Zarkasyi tersebut tampak wajar, sebab setiap orang berdasarkan kemampuan dan keahliannya sebenarnya dapat membahas al- Qur'an dari berbagai aspeknya. Misalnya, seseorang dapat membahas al-Qur'an dari semua cabang ilmu agama, dan dapat pula dilakukan melalui cabang ilmu agama, di samping juga dapat dilakukan melalui cabang ilmu bahasa, seperti 'Ilmu Nahwu, Sharaf, Balaghah, Ma'ani al-Mufradat, dan lain sebagainya. Selain itu, pembahasan atau kajian al-Qur'an pun dapat dilakukan melalui pendekatan ilmu pengetahuan umum, antara lain: Filsafat, Ilmu Jiwa, Astronomi, geologi, Biologi dan lain-lain.
Dalam Ulum Al-Qur’an terdapat banyak cabang ilmu yang menjadi kajian, diantaranya adalah :
·         Ilmu Asbab Al-Nuzul
·         Ilmu Al-makkiyah wa Al-Madaniyah
·         Ilmu Al-Qira’at
·         Ilmu Al-Munasabat
·         Ilmu An-Nasikh wa Al-Mansukh
·         Ilmu Rasm Al-Qur’an
·         Ilmu Al-muhkam wa Al-Mutasyabih
·         Ilmu Aqsam Al-Qur’an
D. Studi Qur’an pada masa Nabi, Sahabat, dan Tabi’in
          Ilmu-ilmu Al-Qur’an di masa Rasulullah, Abu Bakar As-siddiq ra. dan Umar bin Khattab ra. disampaikan dengan jalan talqin dan musyafahah, dari mulut ke mulut. Pada masa pemerintah Utsman bin Affan ra, mulailah bangsa Arab bekerja sama dengan bangsa Ajam. Utsman bin Affan ra menyuruh para sahabat dan para umat supaya berpegang kepada mushaf Al-lmam dan dari mushaf itu diperbanyak yang dikirim ke kota-kota besar serta membakar mushaf-mushaf yang lain yang tidak bersumber dari mushaf Al-lmam itu. Tindakan Utsman ini merupakan awal berkembangnya ilmu yang kemudian dinamakan ilmu Rasm al-Qur’an atau ilmu Rasm al-Utsmany.
          Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib ra, juga telah masyhur dalam sejarah Islam. Dia menyuruh Abu Al-Aswad ad-Dualy (wafat tahun 69 H.), untuk membuat beberapa kaidah untuk memelihara keselamatan bahasa Arab. Maka dengan demikian, kita dapat menetapkan bahwa Ali bin Abi Thalib ra adalah orang pertama yang dianggap meletakkan dasar-dasar ilmu al-Nahwu dan ilmu I’rab al-Qur’an, yaitu yang sangat vital untuk dimiliki oleh setiap mufassir yang ingin menafsirkan Al-Qur’an.[3]
          Tokoh-tokoh ilmu yang merintis jalan berkembangnya ilmu-ilmu Al-Qur’an ialah:
Dari golongan sahabat, diantaranya : Khulafa’ Rasyidin (khalifah empat), Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Zaid ibnTsabit, Ubay ibn Ka’ab, Abu Musa al-Asy’ary, Abdullah ibn Zubair.
          Setelah masa Sahabat berlalu dengan meninggalkan karya-karya besar yang tidak ternilaii harganya maka golongan Tabi’in sebagai pewaris terdepan dari  karya-karya tersebut terus melanjutkan dan mengembangkan serta menyebarkan semua hasil karya maupun warisan yang diperolehnya dari para pendahulunya.Para Ulama dari golongan Tabi’in, disamping tetap berpegang kepada warisan ilmu dan atau pendapat para sahabat yang menjadi guru mereka, juga bersungguh-sungguh untuk melakukan ijtihad dalam rangka menyempurnakan karya-karyanya, dan menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dari golongan tabi’in diantaranya : Mujahid, Atha’ ibn Yasar, Ikrimah, Qatadah, AlHasan al-Bishry, Said ibnjubair, Zaid ibn Aslam
E. Studi Qur’an pada masa Tabi’ut Tabi’in sampai masa modern
Dari golongan tabi’it-tabi’in ialah Malik ibn Anas. Beliau mengambil ilmu ini dari Zaid ibn Aslam. Mereka adalah tokoh-tokoh yang meletakkan dasar ilmu-ilmu yang kita namakan: Ilmu Tafsir, Ilmu Asbab an-Nuzul, Ilmu Al-Makky wa al-Madany, Ilmu An-Nasikh wa al-Mansukh, Ummu al- ‘Ulum al-Qur’aniyah.
Di dalam masa pentadwinan (kodifikasi) ilmu, tafsirlah yang mendapat prioritas pertama, karena dia adalah Ummu al-'Ulum al-Qur’aniyah (induk ilmu-ilmu Al-Qur’an).
Di antara tokoh-tokoh ilmu yang memperhatikan ilmu Tafsir dan menyusunnya ialah: Syubah ibn Al-Hajjaj (wafat tahun 160 H), Sufyan ibn Uyainah al-Kufy (wafat tahun 198 H), Waki’ ibn Al-Jarrah al-Kufy (wafat tahun 197 H).
Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang Tumbuh dalam Abad Ketiga Hijriyah
          Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang selain dari ilmu Tafsir, disusun dalam abad ke-3 H. Dalam abad ketiga lahir ilmu Asbab an-Nuzul, ilmu Nasikh wa al-Mansukh, ilmu Manuzzila bi al-Makkah warna Nuzzila bi al-Madinah.
Di antara yang menyusun ilmu-ilmu Al-Qur’an dalam abad ketiga Hijriyah ialah: Ali ibn Al-Madiny (wafat tahun 234 H), Abu Ubaid al-Qasim ibn Salam (wafat tahun 224 H), Muhammad ibn Ayyub adh-Dhirris (wafat tahun 294 H).
 Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang Tumbuh dalam Abad Keempat Hijriyah
          Di dalam abad ini lahir ilmu Gharib al-Qur’an dan beberapa kitab dalam ‘Ulum al-Qur’an. Di antara tokoh-tokoh ilmu Al-Qur’an dalam abad keempat Hijriyah ialah : Abu Bakar Muhammad ibn Al-Qasim al-Anbary (wafat tahun 328 H), Abu Hasan al-As/ary (wafat tahun 324 H),Abu Bakar as-Sijistany (wafat tahun 330 H).
Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang Tumbuh dalam Abad Kelima Hijriyah
          Di dalam abad kelima Hijriyah, disusun lagi beberapa kitab di dalam ‘Ulum al-Qira’at dan lahir pula beberapa tokoh. Di antaranya ialah: Abu Amar ad-Dany (wafat tahun 444 H), Ali ibn Ibrahim ibn Said al-Hufy (wafat tahun 430 H).
Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang Tumbuh dalam Abad Keenam dan Ketujuh Hijriyah
Di antara tokoh-tokoh ilmu Al-Qur’an dalam abad keenam ialah: Abd al-Qasim Abd ar-Rahman yang terkenal dengan nama As-Suhaily (wafat tahun 582 H), Ibnu Al-Jauzy (wafat tahun 597 H).
Di antara tokoh-tokoh ilmu Al-Qur’an dalam abad ketujuh ialah: Alamuddin as-Sakhawy (wafat tahun 643 H), Ibnu Abd as-Salam(wafat tahun 660 H), Abu Syamah Abd ar-Rahman ibn Ismail al-Maqdisy (wafat tahun 665 H).
Kemudian tumbuh beberapa ilmu baru mengenai Al-Qur’an, di antaranya ialah: 
a. Ilmu Badai’ al-Qur’an, membahas tentang aneka macam badi’ yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di antara para penyusun ilmu ini ialah Ibnu Abil Ishba'.
b. Ilmu Hujaj al-Qur’an, dinamakan juga dengan ilmu Jadal al- Qur’an, yang membahas hujjah-hujjah dan dalil-dalil yang dipergunakan Al-Qur’an dalam menetapkan sesuatu. Di antara ulama yang menyusun ilmu ini ialah, Najmuddin ath-Thufy (wafat tahun 716 H.).
c. Aqsam al-Qur’an, membahas sumpah-sumpah Allah yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di antara yang menyusun kitab ini ialah Ibnu Al-Qayyim (wafat tahun 752 H.).
Jalan yang mereka tempuh dalam menyusun kitab ini ialah meneliti satu per satu juz’iyah-juz’iyah Al-Qur’an. Oleh karena itu kita meringkas ilmu-ilmu ini dalam suatu ilmu yang lengkap yang kita namakan 'Ulum al-Qur’an.
Ilmu-ilmu Al-Qur’an Abad Kedelapan dan Kesembilan Hijriyah
Di antara para ulama yang menyusun kitab dalam ilmu-ilmu Al- Qur’an dalam abad kedelapan ialah Badruddin az-Zarkasyi (wafat tahun 794 H).
Dalam abad kesembilan Hijriyah lahir banyak karya dalam bidang ini. Di antara yang menulis kitab dalam bidang ini ialah: Muhammad ibn Sulaiman al-Kafiyajy (wafat tahun 873 H), Jalaluddin al-Bulqiny (wafat tahun 824 H), As-Sayuthy (wafat tahun 911 H).
 Ilmu-ilmu Al-Qur’an Abad Keempat Belas Hijriyah
Dalam abad keempat belas ini, banyak ulama yang menulis kitab tentang ilmu-ilmu Al-Qur’an, sejarahnya dan ilmu-ilmunya. Di antara ulama yang menulis dalam bidang ini ialah: Asy-Syekh Thahir al-Jazairy, Jamaluddin al-Qasimy (wafat tahun 1332 H), Muhammad Abd al-Azhim az-Zarqany.



BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Ulum al-Qur’an adalah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan al-Qur’an dari segala segi ataupun pembahasan lain yang berhubungan dengan al-Qur’an.
Ulum al-Qur’an sudah ada sejak masa turunnnya al-Qur’an walauun belum berbentuk tulisan. Dalam ulum al-Qur’an terdapat banyak cabang ilmu yang menjadi kajian, diantaranya : ilmu asbab al-Nuzul, ilmu al-Qira’at, ilmu al-Munasabat, dan lain-lain.
Ulum al-Qur’an memiliki ruang lingkup yang sangat luas yang cabang-cabangnya tidak terhitung banyaknya. Ulum al-Qur’an mempunyai sejarah dan perkembangan dari masa nabi, sahabat, tabi’in, tabi’al tabi’n sampai pada masa modern.
Daftar pustaka

Prof. Dr. Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, 2013, Ilmu-ilmu             al- Qur’an, Semarang, pustaka rizki putra
Dr. Usman, M. Ag, 2009, Ulumul Qur’an, Yogyakarta, Teras
Mohammad Gufron, M.Pd, 2013, Ulumul Qur’an praktis dan mudah, Yogyakarta, Teras


      



[1] Badruddin al-Zarkasyi, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta: Dr. Usman, M. Ag, 2009),hal. 313
[2] Ali al-Shabuniy, Ulumul Qur’an, (Yogyakarta : Dr. Usman, M.Ag, 2009),hal. 318
[3] Muhammad Bakar Isma’il,Ulumul Qur’an,(Yogyakarta:Dr.Usman,M.Ag,2009,hal 18


nb: di sususn oleh bloger.

Komentar

Postingan Populer